Dengan sekali tarik aku jatuh ke pelukan Pak Hr, bibirku segera tersumbat bibir laki-laki tua itu. Bokep Ojol “Selamat siang, kamu siapa?”, tanyanya tanpa meninggalkan pekerjaan yang sedang dikerjakannya. Terasa benar, telapak tangannya yang kasap di permukaan buah dadaku, ditingkahi dengan jari-jarinya yang nakal mepermainkan puting susuku. Kini aku tak peduli lagi bahwa lelaki itu adalah dosen yang aku hormati. Namun entah mengapa aku justru berlari masuk ke sebuah kamar tidur. Ini terlihat dari gerakan tangannya yang kini bahkan terjulur ke atas meremas-remas payudaraku, tetapi tidak menyudahi perbuatannya. Bisa jebol milikku dimasuki benda itu. Di tengahnya ada hamparan permadani berbulu, dan kursi sofa kelas satu. aku tidak menolak lagi. “Aku..? Aku yang kini duduk mengangkangi tubuhnya hampir kehabisan nafas.Kupacu terus goyangan pinggulku, karena aku merasa sebentar lagi aku akan memperolehnya. “Tau nih, aku mau minta ujian susulan, sudah dua kali aku minta diundur terus, kenapa ya?”.
