Kini dia terbaring mengangkang, kemaluannya terbuka lebar seakan siap menerima segala kenikmatan duniawi. Aku meloncat berdiri, diikuti si Suminem yang juga terlonjak kaget mendengar bentakanku: “Mbah.. Bokep Jilbab/Hijab Si kasno itu pasti sudah nggendam (menyihir) kamu. Kukecup kecup halus. Karena masih berhubungan keluarga, ia sering juga datang dan menginap di rumahku ketika dia lagi “buka praktek” di kotaku. Dan dia memperkenalkan aku sebagai assistennya untuk menyembuhkan pasien dari berbagai penyakit yang “aeng-aeng” alias aneh-aneh. Sekarang sampailah pada tahap selanjutnya, pikirku.Tanpa basa basi aku melepaskan jubahku dan celana dalamku. Dia merengek. Sebenarnya, kalau saja yang bicara ini bukan gadis sebahenol Suminem pasti aku sudah menyuruhnya angkat kaki. Aku berdeham: “berapa umurmu? Tangannya memegang kepalaku, tanpa sadar mengelus elus rambutku yang gondorong. mereka sembuh. Segera aku bertindak.“KASNO KEPARAT!” teriakku tiba-tiba. Mas darmin berteriak marah: “kuwi ponakanku, bedes (monyet)! Bapak ini lagi belajar ilmu kebatinan, jadi bapak mengerti cara-cara untuk membahagiakan orang.
>