Saya menikmati Erna semakin nikmat bila pergerakan sedikit mengurangi ke arah samping kanan, barangkali disitulah letak syaraf yang paling sensitip yang luar biasa. Film Porno – Yah di situlah saya melanjutkan kisah kisah dari hati ke hati. Kesudahannya saya mampir ke pusat jajan di Mal Pasar Bogor. crott.. Kini gantian aku yang memainkan memek Erna dengan jari dan lidahku. Tidak lama berselang Erna pun mengejang dan melenguh panjang. Tapi tanpa kehilangan kontrol kesudahannya saya sukses masuk. Dengan tidak banyak halus Erna menolak anjuran saya, karena katanya dia fobia saya melakukan jahat. Wah pikirannya sama dengan saya. Saya fobia kena penyakit, kata orang-orang pintar.Tapi perbuatan saya justeru membuat matanya semakin syahdu, liar, nafsu, campur aduk. ahh..” tangan saya terus meremas-remas rambutnya yang terurai bebas lepas laksana nafsu insan bila lepas kendali. Kami saling berpandangan sekian detik.Detik selanjutnya Erna mendekap erat tubuh saya, wah saya semakin tidak karuan dibuatnya. Karena saya pernah menikmati kesegaran udara kota ini sekian tahun yang lalu. Awalnya begini, waktu tersebut
