Rini menyambutku dengan penuh nafsu, tangannya langsung memelukku dan badanku langsung ditindih saat posisiku masih terduduk di atas karpet. Sudah tidak terhitung berapa kali dia meminjamkanku uang untuk utang2ku, meminjamkan mobilnya, meminjamkan peralatan kameranya. Bokep Aku ditakdirkan untuk mempunyai teman dan ini bukan ha l untuk duet ratu, dia merupakan seorang karib kantorku dan salah satu teman terbaikku. Rini yang sudah tak berdaya masih terangsang dengan ciuman2ku.*Hingga akhirnya, ledakan itu muncul “TTttttteeeeeehhhhhhh…..AAAAaaaaaaahhhhhhh…… ….” Kubuang semua cairan spermaku. “Ren, gede amat nih, aku gak yakin muat.” “Yah teh, dicoba aja dulu, diukur pake mulut” godaku. Aku semakin nafsu melihat Rini yang sudah O, membalikkan posisi menjadi man on top, mumpung Rini sedang tidak ada tenaga untuk melawanku. Brrrr……. Otomatis posisi tubuhnya berputar. Lagian kan aku udah anggep Teteh kayak kakak sendiri.” Rini turun kembali dan meremas celana jeansku di bagian kontolku.




















