Bahkan sempat kulirik bayangan lipatan bibir di balik segitiga tipis itu.“Suka?” Aku mengangguk sambil mengangkat kaki kiri Mbak Lia ke atas lututku.Ujung hak sepatunya terasa agak menusuk. Bokep Montok Nafasnya mengebu. Hisap Jhony!”Aku tak tahu apakah rintihan Mbak Lia sanggup terdengar dari luar ruang kerjanya. Aah, saya menghembuskan nafas. Tapi atas permintaannya sendiri, seminggu yang lalu, ia menyampaikan lebih suka bila di panggil “Mbak”. Tak usang kemudian, sambil tersenyum menggoda, Mbak Lia menarik telapak kakinya dari pundakku. Aku sedikit membungkuk biar sanggup mengecup pergelangan kakinya. Nikmatnya Cairan Cinta Kepala Accounting Kantorku. Telapak tangannya mengusap pipiku beberapa kali, kemudian berpindah ke rambutku, dan sedikit menekan kepalaku biar menunduk ke arah kakinya.“Ingin tahu warnanya?” Aku mengangguk tak berdaya.“Kunci dulu pintu itu,” katanya sambil menunjuk pintu ruang kerjanya.




















