Tetapi tangannya tidak mau
keluar dari celanaku dan aku tetap menahannya. Bokep Tobrut Dadaku
bergetar penuh birahi, kemudian ketika jarinya kembali memainkan
klitorisku, sedang jari lainnya semakin masuk ke dalam liang
senggamaku, maka kukocok batang kejantanannya semakin cepat. Aduh nikmat sekali. Aku tidak tahu apa yang harus kuperbuat,
seharusnya aku bangun dari tempat tidur dan segera keluar kamar,
sehingga dapat terhindar dari perbuatan Mas Ton yang lancang itu,tetapi
tidak. Tidak lama kemudian, tali daster dan tali BH-ku
diturunkan dan tangannya menerobos masuk ke dalam buah dadaku. Aduh nikmat sekali. Dielusnya dengan lembut bibir kemaluanku yang masih rapat terbungkus
dengan celana dalam, kurasakan kehangat dan perasaan nikmat mengalir di
dalam dinding kemaluanku. Kubalikkan
tubuhku menghadap tembok membelakangi Mas Ton yang kembali dari arah
pintu. Aku ingin marah kepadanya atas kelancangannya, tetapi aku
tidak dapat, karena dalam gejolak rangsangan yang membuaiku sebenarnya
aku sudah kehilangan rasioku. Tangannya terus mengelus ke
atas leherku, aku menahan kegelian. Aku tidak memberikan
tanggapan yang seharusnya wanita berikan ketika dicumbu seorang lelaki,
aku masih kaget, nafasku tidak beraturan, tetapi nafsuku bangkit
kembali.
>