“Aduuh, nanti ngga selesai-selesai, nih!”, keluh Surti sambil sibuk menurunkan tangan Bari dari dadanya. Bravo! Bokeb Belum cukup juga, Yang?”
Bari tertawa, hampir saja tersedak. “Kamu yang harus bisa membuat aku mau ke kamar”, jawab suaminya. Beberapa menit kesadarannya seperti hilang dan tubuhnya lepas dari kendali, bergerak-gerak liar ke segala arah. Selangkangannya terkuak sempurna. Sambil mendesis dan mendecap seperti orang kepedasan, Surti memejamkan matanya, menikmati sensasi luar biasa di pagi yang segar ini! Surti tertawa, lalu bangkit dan menyeret suaminya ke meja makan. Lalu ia membuka mata kembali, memandang suaminya yang masih duduk dengan wajah terpesona. “Aah.., nikmat itu, Yang..” Surti berbisik mendesah dengan mata terpejam, “Oooh.. Makin cute dan makin menggemaskan. “Aku mandiin, yaa..” katanya sambil menciumi pipi Bari yang masih menyisakan sedikit harum after shave. Bari bersiap untuk bangkit, tetapi gerakannya terhenti karena Surti cepat sekali mengangkat telunjuknya dan berdesah seksi, “Ssst.., jangan beranjak.., tetap di tempatmu..”. Surti tertawa, lalu bangkit dan menyeret suaminya ke meja makan. Bukan karena sedang cuti,
