Dan dia mengelus rambutku dengan lembut. Kegiatan antar jemput itu berjalan setiap hari, sebagai kegiatan tambahan, tapi aku tidak menghitung untung rugi. Bokep Bu Heidy sebagai pihak yang menerima seranganku inipun tidak berbeda, bahkan dia merintih-rintih dengan desahan yang lebih keras karena orgasmenya terjadi bertubi-tubi pula.“Ah..uh…eh…”
“Keluar Bu?” kataku terengah-engah
“Yah… tiga kali ini…”
Malam itu kami mengulang setiap serangan dan berakhir dengan kenikmatan bersama. Di tengah-tengah keasyikan tersebut, tiba-tiba hp bu Heidy berbunyi. Sambil meremas payudaranya, agak menunduk aku menikmati kedua payudaranya yang menggairahkan. Tanpa menunggu lama sayapun membuka cedenya, yang dibalas dengan cedekupun dibukanya. Selama seminggu, menemani bu Heidy di hotel kami berdua mengarungi kenikmatan demi kenikmatan.***
Kira-kira lima bulan sejak pertama kali aku mengenal hubungan seks bersama bu Heidy, kini di lain pihak mama tiriku melahirkan di rumah sakit. Dia menggapai tititku, benda yang tegak seperti tugu itu dikulum dan lidahnya menari-nari pada kepalanya, dilakukan berulang-ulang. Berulang-ulang tapi tidak maksimal masuk dan sering terlepas, lalu kakinya diangkat sebelah, baru bisa masuk.
