“Mmm..mbak ikhlas kok den..salah mbak juga..telahlah gak papa..”jawabnya pelan sambil mengalihkan pandangan ke arah jendela. “Iya mbak..takut aja, …mm..”
“Mm.. Bokep Tante “Sekarang terserah mbak, saya tetep kasih uang yg mbak minta, kalo mbak mau menuhin kemauan saya okay, gak juga silahkan..”Jawabku pelan sambil melangkah ke kamar. “Walah..mbak..mbak..yaa telah saya ambil uangnya sebentar, tapi janji yah dikembaliin secepatnya”aku berusaha menyudahi perbincangan ini. Mbak Juminten tetap berdiri di depanku, menantikanku berakhir minum. Tubuh mbak Juminten maju mundur terpapar seranganku. Tidak butuh lagi mengatakan2, segera tuntaskan apa yg ada dalam hati. Ruangan kembali sunyi, mbak Juminten tertunduk, menggenggam kedua tanganya dengan gelisah. Tidak ada penolakan, aku makin berani merapatkan tubuhku. “Telah den..telah puas ?” Ujarnya berbagai saat ketika aku tetap tersengal diam di atasnya, air mata itu kembali mengalir dari pinggir pipinya.Kalimat itu serasa menamparku. “Nggih Den..”Dia bangkit untuk berdiri,bagian bawah pada daster lusuh itu sedikit tersingkap ketika dirinya berdiri, ada tahap yg tidak sengaja menyangkut pada tonjolan kepala peniti pada kancing terbawahnya,sebagian pahanya yang besar
>