dystopia Threesome Liar Sampe Mendesah: AI, konspirasi, dan moral. Bokep India Visual gelap, pace rapi. Minus: bahasan berat. Untuk pecinta spekulatif. Mulai.
Pantatku yang tidak seberapa besar menempel ketat di sekitar daerah pusarnya. Tetapi sedikit lumayan, aku dapat menemukan gundukan daging di selangkangan yang sudah basah. Memang sudah dari tadi terasa sudah tegang sekali karena terangsang bergesakan badan terus dengannya. Coba kutekan-tekan sedikit, sepertinya bisa cekung ke bawah. Setelah avin melepaskan penisnya dari vagina, Mbak Is jadi lebih bebas berubah posisi duduk di pangkuanku dan memelukku erat-erat sambil menangis sejadi-jadinya. Dijilatnya penuh nikmat. Aku tidak berpikir yang macam-macam, toh teman-teman satu kontrakannya juga tidak ada yang berpiikir macam-macam padaku. Aku merasa kegerahan. Bukannya sombong, aku termasuk orang yang punya otak lumayan juga. Mungkin kalau menurut bahasa anak sekarang ‘cool’. Dan aku sering ke sana untuk main gitar dengan mas-mas dan mbak-mbak PPL. Dia semakin erat saja memelukku pada posisi berbantal di pahaku dengan wajah dibenamkan dekat selangkangan. Aku meringis menahan nikmat, geli, sakit… tidak karuan. Avin mencoba menggeser penisnya pelan-pelan ke mulut lubang Mbak Is.




















