Kamipun kembali duduk melingkar, meneruskan permainan.Tanpa disangka, aku yg menang. Pelan kujilat kemaluannya dari bawah, dari luar celana. Bokeb Masa-masa yg begitu indah karena kami bebas melakukan apa saja, kapanpun dan dimanapun.”Kamu cantik sekali, sayang!” kata suamiku sambil memeluk dan mencium bibirku.Tanpa berkata apa-apa lagi, kami langsung saling melumat dan bercumbu mesra. Benda itu terlihat begitu panjang dan ramping, ujungnya yg gundul sdh berwarna coklat kemerahan dgn cairan precum mulai membasahi lubangnya yg mungil. Disana, aku jg bisa merasakan precum Yogi meski cuma sebagian.Kucucup perlahan dan kujilat sekali lagi sebelum kulepaskan sesaat kemudian.Ratih bertepuk tangan saat aku selesai, begitu jg dgn Yogi, sementara suamiku cuma membelai rambutku mesra sebagai bentuk dukungan. ”Terima kasih,” kata suamiku sambil menjabat tangan Yogi.”Sama-sama,” balas Yogi. Meski masih bingung, aku jadi tak sanggup untuk membantah.”Gimana aturannya?” akhirnya hanya itu yg bisa kukatakan. Begitu jg dgn Yogi, matanya tak berkedip saat melihatku mulai melepaskan baju.




















