Kita berdua mandi tapi gantian. Bokep Kubuang handuk yang menutupi tubuhku dan aku mendekat. “Tahu. “Apa lagi, Yang?” Memang ada sedikit “warna lain” di paha kirinya bagian dalam. “Kan baru sekali, Yang, sekali lagi ya?”
“Kita masih banyak waktu.”
Ya, masih banyak, tapi suaramu serak dan nafasmu memburu. Begitu mudah menggaet cewek dengan gambaran tubuh yang “wah” dan amat mudah juga mengajaknya ML. Sama siapa?” tulisku memberondong. “Kayaknya dari gue Mas.”
Aku diam saja, mau komentar apa? Tubuh langsat itu masih terlentang dengan kaki masih membuka. Aku sedikit gugup. Waktu kedua tanganku menyusupi pahanya, dia menolak. Yang penting kami berdua puas. begitu aja kok engga pede.”
Oh wanita! Walaupun kami saling berjanji untuk berusaha bertemu lagi, tak urung membuatku sedih. Tapi Aku tak melihatnya kalau tak ditunjukkan Alia. Kupegang kedua belah bahunya. Dan jauh dari rumah, supaya lebih aman.———-Obrolan kami makin seru setelah masa “ice-breaking” tak lama dilalui. Ketika Aku bilang ke Alia tentang perasaan ini, ternyata dia mengalami hal yang sama. “Alia, elo tahu kan,




















