Batang penisku berdenyut-denyut sedikit sakit bagai digencet dua tembok tebal. Putar… putar.. Vidio Sex Sampai-sampai tubuh Maya berayun-ayun. Mataku melebar memandangi dua gundukan manis tertutup kain pink tipis. Kenalkan nama saya Andra (nggak nama sebenarnya). Aku nggak tahan Mass… kayak kebelet pipis mas..” rintih Maya.Tak aku hiraukan rintihan itu. Asyik… pasti deh dia mau. Ujungnya tersentuh sesuatu cairan yang hangat. Gadis berkulit langsep agak gelap itu merah mukanya. Tak tahan aku melihat ayunya lubang kawin itu. Semua teman kostku pada ngapel atau entah nglayap kemana. Sambil menahan birahi, kubuka keempat kancing kaos Maya satu persatu dengan tangan kananku. Lumatanku semakin cepat sambil sekali-sekali kugigit bibirnya.Mmm..muah… kuhisap bibir ranum itu.“Engh.. (keseringan mantengin VCD parto kali yee…). “Yee… Maya marah. Kalau gitu aku boleh…“Mas Andra mau ngesun Maya, Maya nurut aja yah…” bisikku ke telinga MayaTanganku mengusap rambutnya dan wajah kami makin dekat.
