“Ah..wanita mana lagi yang mengenakan cincin emas di jari kirinya, kalau bukan pemberian seorang pria spesial”, todongku sambil cuek. Bokep Hot Memang Revy tidak pernah mempermasalahkan hal tersebut, bahkan dia akan marah besar jika ada yang menyinggung permasalahan tersebut. Kami terus bercinta, mencoba merasakan kehangatan pendar-pendar lampu jalanan kota Jakarta yang terpampang di depan kami, seakan-akan terus memancari kami dengan cinta.Galau hati, luapan emosi, kerinduan dan rasa cinta ditambah city view metropolitan berpadu dalam dekapan erat sang dewi nafsu, menghantarkan persetubuhan kami semakin dalam dan dalam. Puncak kedua telah datang merenggutnya kembali dan menenggelamkannya dalam gulungan nafsu dan kenikmatan yang seperti tiada berujung. Saya hanya bisa memandangi mata Revy yang mulai berkaca-kaca saat kembali ia berkata, “Maybe I don’t love him as much as I love you, but he is real for me, Ryo…… And you seems just like a dream for me”, Revy terdiam sejenak, “…and I can’t live in dreams.
