“Balik lagi, dong.”
Pantatku dipijat, lalu pahaku. Bokep Jilbab/Hijab Aku bergidik, gemetar karena nikmat. Si gaun hitam ini belahannya tertutup.Yang ketiga, bergaun crem berbunga kecil, agaknya yang paling ideal. Yeni menumpahkan minyak di telapak tangannya lalu mengoleskan di kedua buah dadanya. Susah digambarkan. “Sering-sering ke sini ya,” Lagi-lagi ucapan basa-basi yang standar. “Katanya body massage…” tagihku. Menciumi dan menggigit pelan. Bulat indah, tak ada tanda-tanda turun walaupun sudah tentu sering dijamah orang. Tanpa malu-malu Yeni melepas gaun dan kemudian bra-nya. “Jangan kapok ya, Mas.”
“Engga dong,” Serangkaian servis yang disuguhkan Yeni memang memuaskanku. “Eh…bentar dong Mas,” elaknya ramah. “Pilih yang di dalam juga silakan, gak pa-pa,” katanya. Yeni membimbingku menuju lorong. “Katanya body massage…” tagihku. Akhirnya keputusanku bulat, pilih Si Kemben. Waktu yang ideal sekitar jam 7 malam, lalu lintas sudah lancar dan belum banyak pelanggan lain sehingga kita leluasa memilih “pemijat”. Tahu aja loe.
>