Tangan kiriku yang tadi dilipat mulai bergerak ke arah dadanya. Ah, peduli amat.Aku kembali menutup mataku. Film Porno Aku mulai terangsang.Aku mencoba untuk lebih berani. Mungkin warnanya hitam. Jantungku berdegup keras.Lama sekali orang itu di toilet. Uuuh, lega. Belum lagi suara ibu-ibu di sebelahku ini, yang ya ampun, cerewetnya. Tangan kananku yang nganggur kemudian memimpin tangannya ke penisku yang sudah tegang. Ada sesuatu yang mencengkeram. Mungkin cupnya tidak bisa menahan volume payudara sebesar itu. Aku membayangkan bentuknya. Aku meresapi setiap jengkal usapan tanganku di dadanya. Aku mulai tidak sabar. Semakin cepat. Memilin putingnya. Sikuku kemudian membuat gerakan melingkar di dadanya. Tidak nyaman memang. Tangannya sangat perlahan mengelus kakiku dari mulai pangkal paha sampai atas lutut. Kupegang ujung roknya dan kunaikkan sedikit ke atas. Aku? Aku merasakan dadaku berdentum-dentum. dari dulu memang aku tidak pernah suka keramaian dan kesesakan Jakarta. Penisku tetap tegang luar biasa. Aku kembali menggesekkan kakiku, menunggu responsnya.




















