Aku semakin sulit bernafas karena goyangan Santi semakin cepat dan dalam menekan burungku. Bokep Thailand Aku terpaksa memohon untuk menutup rahasia ini dari istriku, dan sebagai balasannya kami bertiga akan bercinta.Kami janjian di rumah Dewi, mula-mula kami bermain kartu, akhirnya Santi menawarkan strip poker. Biarpun begitu, tubuhnya sangat ideal dan proporsional. Bagi pembaca yang mengikuti ceritaku, 6 kisah sebelumnya memang aku belum beristri. Terbukti, Santi mampu mengimbangi ciumanku, bahkan dalam posisi 69 sekalipun, Santi mampu memainkan burungku di rongga mulutnya cukup lama dan memainkan lidahnya di dalam sana.Rambut kemaluannya lebih lebat dari Dewi dan lebih mengundang nafsu. Betul. Sambil menghentak-hentakkan pantatnya naik turun memompa dan menjepit burungku, rupanya Santi lebih pengalaman dari yang kubayangkan. mmhh.. Ha… ha… burungnya besar-besar lho.., dan penuh di mulut gue… ha… ha…” isi emailnya.Sialan.., aku kesal tetapi tersenyum juga melihat isi emailnya. Ya, cerita kali ini aku sudah beristri.




















