Wah kaget juga hampir ngantukku hilang. Bokeb “Kodrat” jawabnya singkat. Kucabut “rudalku”. Setelah terlepas, kupijat telapak kakinya sedikit demi sedikit menuju ke bagian atas sambil melebarkan bentangan kaki kiri dan kanan, kemudian ke arah betisnya, pangkal pahanya, dan kuusap paha bagian dalamnya, dan dia mengubah arah kepalanya dengan membelakangiku (jangan-jangan dia pura-pura tidur??). Kucoba yang ke tiga, akhirnya masuk, tetapi belum masuk semua hanya bagian kepalanya saja karena agak sempit. Mana ada kantor yang mau. Kadang kugesek ke anusnya, kadang ke klitorisnya (dia mempunyai klitoris yang sangat besar serta keluar dari penutupnya, baik dalam posisi terangsang ataupun tidak – mungkin itu sebabnya dinamakan IDA alias Itil kuDA). Dengan perlahan kulepas CD-nya, pelan-pelan. Yah siapa sih tahan “palkon” (kepala kontol, red) belum masuk semua, tapi digesek-gesek sekitar vagina soalnya belum dipersilakan masuk. “Ma, maaf yah, soalnya sudah lama nggak main jadi keluarnya cepet,” kataku.

















