Cita-citanya untuk membalaskan dendamnya akan segera tersalurkan. Zenit mulai bertanya,“Habis ini kemana?”, dia ingin pesta berlanjut. Bokep Colmek Tidak mau menunggu lama hingga lagu habis, Zenit ikut memaksanya, ”Woi, dengar tuh apa yang dia suruh!!!”, teriaknya sambil mendekati meja dan mengambil handycam.Minoru dengan sangat terpaksa membuka pakaiannya sedikit demi sedikit. Minoru mengerti, dia juga ingin cepat-cepat menyudahi semua ini.Hanya dalam beberapa menit, Minoru berhasil memainkan kontolku dengan tangan dan mulutnya hingga aku berejakulasi. Spermaku berceceran di tangan dan bibirnya. Minoru ketakutan, dia pelan-pelan bergerak. Aku memintanya mengocok kontolku dengan tangannya segera. “Terus kita mesti culik dia lagi?”, tanyaku.“Gak lah, aku bakal ancam dia, aku kan masih nyimpan videonya…”, lanjut Zenit sambil menyengir.Zenit lalu mengajakku ke tempatnya berjanjian dengan Minoru Thosi, gadis Jepang yang pernah kami siksa. Minoru memelukku kencang,“Tolong mas…”, rintihnya seperti akan berejakulasi. “Coba lu menari kayak penyanyi-penyanyi AKB48!”, perintahku.“Minoru ga pandai menari…”, katanya.“Eh… Melawan lu?!”, singgung Zenit sambil melotot. Minoru, kau seorang gadis Jepang yang beruntung, sebab belum ada gadis Jepang
