kembali, kalau ada waktu datang ya..” kata Naina sambil membersihkan semprotan spermaku di tubuhnya dengan handuk mandinya. Dari posisi itu aku dengan leluasa melihat bentuk susu Naina yang dibungkus kaos dan BH, walaupun tidak begitu besar aku suka sekali dengan susunya yang masih tegak dan padat berisi.Sesekali aku membayangkan kalau memegang susu Naina dari belakang dan meremas-remas serta sesekali memelintir-lintir puting susunya dengan erangan nafsu yang binal, wouw, asik tenan dan ee.. Bokeb ke bawah i.. ah) dan sialnya, Naina meletakkan BH-nya pas di lubang pintu sehingga pandanganku terhalang dengan BH Naina.Ya.. “Ini Mbak bedaknya,” sambil menyodorkan bedak ke arah Naina. ye.. Sep yang dalam.. wow.. “Keluarin lagi dong, tidak usah dimasukin ya.. tuing.. Mas Septian kenapa kok bengong?” “Oo.. “Sa.. Pelan-pelan aku menyentuhkan ibu jariku di bagian yang basah di CD Naina sambil pura-pura meratakan bedak di bagian dekat pangkal paha. di lepas saja,” kata Naina sambil metutup matanya. plok..” bunyi sedotan mulut Naina di kedua “telur”-ku dan dilepas dan mulai
