Sesaat setelah percintaan itu, aku mulai bisa menebak berkas-berkas fakta yang sebelumnya terasa begitu gamang. Bokep SMA Bule? Kunikmati setiap bagian kemaluanku yang mendesak masuk. “Chie…” erangku tertahan, mataku terpejam. Jangan katakan lagi. “Pulang dulu, ya?” ucapku, membuatnya menarik kepalanya dan meruncingkan bibirnya. Jarang mungkin kita melihat seorang gadis indo dengan kulit putih, hidung mancung dan rambut kemerahan duduk menghabiskan waktu bersama teman-temannya di warung sate di pinggir jalan, dengan celana jeans sobek di lutut dan tangan yang melambai-lambai ke segala arah, setiap kata-kata riang keluar dari bibirnya. Karena Chie adalah seorang sahabat. “Ray, tambah tua aja lu.”
Aku tertawa dan menghisap Marlboro di jepitan bibirku dalam-dalam, tersedak saat sesuatu menutupi mataku.“Raay! “Jay, pinjam kamarnya.”
Jay hanya tersenyum, matanya masih terpejam. Dan karena itu pulalah aku tidak menghajarnya, walaupun itu adalah tujuanku sejak semula.
