Moment yang kutunggu dari tadi kian dekat, semakin menjadi kenyataan saat beliau mulai menjilati klitoris dan bibir vaginaku. Aku masih belum beranjak dari pangkuannya hingga napasnya normal kembali, dengan hati hati aku turun supaya tidak ada sperma yang tercecer ke pakaiannya, tapi tetap saja beberapa tetes keluar mengenai celananya, beliah hanya tersenyum menepuk pantatku.“Kamu memang nakal” katanya sambil mencubit kedua pipiku. Bokeb “Jangan waktu kembali ke kantor” tolaknya tanpa berusaha menghentikan tanganku yang membuka resliting dan mengeluarkan penisnya. Tentu saja aku tak pernah melakukan itu, aku harus bersikap professional dan loyal pada tamu yang sudah mem-booking.Setengah jam sebelum pukul lima sore, aku bersiap menyambutnya, kukenakan lingerie hitam yang sexy tanpa bra dan bikini lagi, sungguh kontras dengan kulit putihku. Belum sempat aku menggapai puncak kenikmatanku, ketika Pak Usman tanpa tanda tanda langsung menyemprotkan spermanya ke vaginaku, kurasakan cairan hangat membasahi dan memenuhi liang senggamaku, ada sedikit kecewa tapi bukanlah hakku untuk menuntut lebih.




















