Please! Bokep Cina Terus terang saja walau sudah agak sering kontak dengan Adam dan kami juga sudah dua kali bertatap muka, aku sedikit pun tidak berminat berhubungan badan dengannya. Tunggu dulu dong! Please! Please! Kuambil hand phoneku yang tergolek di atas meja computer, dari layarnya tampil namanya Adam (nama samaran). Oocch! Sudah berkali-kali Adam mengajakku make love (ML) tapi selalu kutolak dengan seribu satu macam alasan,Namun aku tetap tidak mengutarakan alasan penolakanku, karena aku yakin dia akan langsung merasa malu dan tersinggung. Aku orgasme nich!”, suaranya makin lirih, rupanya di seberang sana Adam sudah berhasil mencapai puncaknya, gila! Dari seberang sana kudengar suara Adam menanyakanku..“Gimana Okta, enak enggak?”, Setan.., umpatku dalam hati, masa masih ditanya enak atau enggak?“Okta..! Aku sekarang ke rumahmu ya? Lagi ngapain nich?”, sahut Adam dari seberang.“Aku sedang mau mandi nich! Saat aku menunggu penuhnya air, tiba-tiba handphoneku berbunyi.Kalau kudengar dari deringnya, aku yakin ini datangnya dari salah seorang pembacaku, karena memang bagi pembaca yang sudah memenuhi persyaratanku, nomor handphonenya
