Kami tahu, bahwa ini bukanlah yang terakhir yang kami lakukan. Bokep Perusahaanku saat itu menyewa sebuah rumah yang dijadikan kantor. Jam kerjanya tidak terlalu memaksa, karena saya masih sambil kuliah,” jawabnya dengan manis.Terlihat jelas lesung pipit di pipi sebelah kiri dan lentik bulu matanya. Ruang atasannya, yang semula dikunci dibukanya sambil menggandeng tanganku. Ketika tangan kananku mencobanya masuk, tangan kiriku dengan perlahan menurunkan CDnya.Kini kami telah berhadapan telanjang. “Si Mas sombong ya.. Sampai sakit rasanya mengikuti gerakan cepat dan rotasi yang dilakukannya. Tangan kananku kucoba untuk melepaskan zipper celana jeans Voni dan juga celanaku. Wuih seperti di surga rasanya. Yang di perut atau di bawah perut?”Wah berani juga nih anak. Kerasan kerja di sini?” pertanyaan yang benar-benar retoris, hanya sebagai ice breaking. Saat itu aku bekerja sebagai staf administrasi. Tak kusangka, ternyata responnya luar biasa. Namun kini kami tidak berhubungan lagi. Dengan agak gugup, Aku mencoba memberanikan diri menyapanya.“Voni ya..




















