Kutarik tangannya dan kuajak dia goyang lagi. “Martin.. Bokep Hot Hehehe.. Masa depanku hancur! Aku memejamkan mata dan mendengus. Aku kembali menggelinjang-gelinjang. Kok hebat banget?” “Eh, gigolo! Aku merasa ada yang mengganjal di bagian bawah perutku dan menyodok-nyodok kemaluanku. Tingkahnya dibuat manja seperti anak kecil. “Teman-temanku sampai menjuluki aku ‘sex machine’!” Lanjutnya. Rasanya seluruh sarafku terputus dan terpusat di kemaluanku saja. Martin memelukku erat-erat dan menghiburku. Martin mendekapku erat-erat dan balas menciumi wajah, leher dan telingaku. Dia terus mengajakku bicara dan bercerita kalau dia bangun kesiangan sehingga terlambat kerja. Sekarang semuanya telah terjadi! Yah, aku yang salah. “Kok berani-beraninya orang segede dia menjerumuskan anak kecil! Untuk seketika aku merasa sakit krna ada benda sebesar itu masuk ke vaginaku. Sudah terangsang dari tadi ya?” Tanyanya sambil senyum-senyum mesum.
