Saya memejamkan mata merasakan kehangatan itu. Bokep Montok Mula-mula saya gemetar dan takut mengingat bahwa Jenny adalah seorang anggota mafia, ditambah juga perasaan rikuh karena dipeluk sesama wanita. Dengan tergopoh-gopoh saya berlari ke kantor saya, mengambil dua puluh pound dari laci, lalu berlari kembali menuruni tangga. Ia terus mengulum, menjilat, dan menghisap, dan entah ngapain lagi di kedua puting saya ini, yang jelas saya begitu menikmatinya. Tidak pernah saya melihat puting saya sendiri berdiri begitu tingginya. Pikir saya. Namun entah kenapa, saya menikmati permainannya, saya menikmati tatapannya yang lekat ke sekujur tubuh saya. Aku menurut saja, karena memang permainan semalam membuatku kelaparan pagi ini. Saya bersimpati padanya, sekaligus mengagumi keberaniannya menceburkan diri ke lingkaran yang begitu ‘hitam’ dan berbahaya itu. “Ngeliatin badan kamu.” jawab saya mencoba untuk tidak malu, “Bagus banget.”
“Hihihi.” ia tertawa kecil, “Kamu juga sexy kok.”
Terus terang, saya kege-eran juga mendengar pujiannya.
