“Deg!!”, jantungku terasa berhenti. Kali ini aku yang mengambil alih “kekuasannya” gantian kudorong tapi dia malah tengkurap, melihat pantatnya yang putih mulus. Bokep Montok Sampai akhirnya ia bertanya begini, “Wan, kalau kamu punya istri suka yang buah dadanya besar atau sedeng-sedeng saja?”. Sekarang posisinya seperti mau merangkak. Aku mulai turun. Gita tersenyum dan sedikit tertawa, aku tak tahu dia senang melihat punyaku atau menertawai punyaku? Sekarang gantian ia yang telentang di kasur. Pemandangan yang indah sekali tetapi kali ini aku tidak mau lama-lama memandang, langsung aku berada diatasnya, kedua tangannya sudah kupegang dan tahan di samping kiri-kanan kepalanya. “oohh..”, dari mulutku keluar kata tersebut. Selangkangannya mencari-cari posisi, walau aku tahu pasti yang dia cari adalah punyaku. Sewaktu sedang bingung-bingungnya tiba-tiba ada cewek yang menegurku, “Eh, tau kelas MI1-3 nggak?”. Aku mulai turun. Begitu posisinya tepat, Gita mendorongnya dengan kuat. Dengan semangat aku mulai mendorong ke depan, menarik, mendorong, menarik terus menerus seiring dengan gerakanku.
