Belakangan ini Bu Yena kerap kali bergeser tempat duduk. Dibalasnya aku dengan menghisap dan menggigit kecil putingku. Bokep Dua puluh menit kemudian, masih dalam perjalaan balik ke Surabaya, ia mengeluarkan sesuatu dari tasnya.“Andi, berapa umurmu?” Tanya Bu Yena tiba-tiba.“24 tahun, bu”“Sudah menikah?”“Sudah, Bu. Kita cuma berdua di kamar yang romantis ini. Selebihnya, ia tidak bicara lagi. “Kamu banyak tahu jalan-jalan di Denpasar, kan?” tanya Bu Yena.“Ya, Bu. Berapa umurmu?” Tanya Pak Tan.“24tahun, Pak”“Sudah lama jadi supir?”“3 tahun, Pak”“Oke, Andi. Ia membalasanya dengan gerakan yang sangat terlatih dan terampil. Ouuuhhhh, Andiiiii! Cara berjalan itu, demikian menggetarkan dada. Sungguh manis dan segar bibir itu. Ia seorang lelaki Cina tua, bos sebuah perusahaan peralatan masak di Surabaya.“Kamu tetangga Pak Sulaiman?” Tanya Pak Tan.“Benar, Pak. Dengan ciuman bertubi-tubi dan dorongan dadanya pula, ia menggerakkan aku ke arah ranjang dan menindihku dengan gencar, masih dengan ciumannya yang makin beringas.“Susuku. Tapi ada benda yang mulai terasa mekar di selangkanganku.
