Och.. Bokep Thailand Rupanya Bu Lastri tidak kuat lagi menahan gejolak napsu birahinya. Lalu dia tersungkur merebahkan badannya diatas tubuhku, sambil memeluk erat tubuhku.Setelah sepuluh menit, aku bisikan ditelinga Bu Lastri.“Bu yuck pake baju, nanti mang Didin nyariin lho..”Lalu Bu Lastri bangun dan membersihkan dirinya didalam kamar mandiku, demikian juga aku. Hm.. Itupun tidak boleh lebih dari jam sembilan malam, karena lebih dari jam tersebut warung tersebut sudah tutup. Dia memacu, akupun tak dapat menahan kenikmatan yang sudah memuncak diubun-ubun kepalaku. Wach kebetulan nich pikirku.Singkat cerita aku sudah tiduran dibangku panjang diruang tamuku tanpa baju, lalu Bu Lastri memijit pinggangku. Karena memang service dari Bu Lastri secara bertubi-tubi tanpa henti, langsung membuat aku tidak dapat lagi menahan pejuku untuk keluar. Sedangkan dia hanya menunduk sambil mendekap senderan bangku tamuku, sambil memejamkan matanya menahan rasa nikmat.Aku balikkan tubuh Bu Lastri lalu aku jilat teteknya yang sudah mulai mengendor, aku buat beberapa sedotan keras dari bibirku dibagian pinggir teteknya hingga membekas berwarna merah kehitam-hitaman.




















