Tetapi nyatanya ia tidak sungguh-sungguh menghindar. Aku terus menyedot, mengulum, mengunyah-ngunyah. Bokep SMA Sejak aku dan Eksanti memiliki keberanian untuk bercinta di tempat kostnya, aku semakin sering mampir ke sana. Berdua kami tertawa terbahak-bahak mengenang kegilaan-keedanan yang baru saja kami lalui.Makan malam kali ini terpaksa ditunda. Matanya terpejam. Lalu yang ketiga. Dengan cepat sosis ini aku makan pula. Ia segera menawarkan minuman kepadaku dan mempersilakan aku untuk mengambilnya sendiri dari dalam kulkas kecil di sudut pantry itu. Kain tipis yang dipakai sebagai rok itu, tak mampu melindungi cahaya menerawang, memperlihatkan bayangan dua paha yang mulus. Untung botol itu kuat sehingga tidak jatuh berkeping. Eksanti sendiri nampaknya juga tidak terlalu khawatir bahwa teman-teman di kostnya akan curiga dengan hubungan kami. Perlahan sekali, mili demi mili batang-otot yang panas-berdenyut itu melesak ke dalam. Toh banyak pula diantara mereka yang sering mengundang pacarnya untuk menginap di tempat kost itu.Selain itu, hubungan Eksanti dengan Mas Yoga-nya juga belum terlalu membaik.
