“selamat malam” begitu sambut sosok pemilik rumah yang sudah kukenal baik itu. Aku benar-benar takjub dengan keindahannya, lekuknya yang sempurna dibalut dengan kulit yang putih, tipis dan lembut. Bokep SMA Perlahan, dia kembali menggeser posisi bibirnya, kali ini kecupan-kecupan itu diarahkan kebagian samping dadaku, dan, dia bermain dengan ketiakku.Aku meronta keras, kukatakan padanya bahwa ini keterlaluan, “Geli banget Cin, kamu menyiksaku”,, begitu ujarku. Tapi, kekhawatiran itu segera sirna terhapus sensasi yang kembali kurasakan.Chintya memperlakukan senjata yang benar-benar berdiri keras itu seperti mainan, seperti dildo stainless yang tak punya jaringan syaraf, dan kali ini aku benar-benar ingin menyerah dan memuntahkan cairan cintaku, aku tak kuasa mengimbangi wanita cantik yang tiba-tiba menjadi sangat liar ini. Seolah seperti sepasang kekasih/sahabat yang sedang berbaring dan sharing berdua. Aku tidak bisa melihat terlalu jelas apa yang terjadi disana, tapi aku kembali merasakan sensasi yang luar biasa.




















