Bagian-bagian yg telah terpilah-pilah itu kubaca lagi dengan lebih teliti dan menguraikan isinya didalam otakku sehingga terbentuklah sebuah bahan informasi yg berhubung-hubungan satu sama lainnya. Vidio Bokep “Kamu jangan macam-macam, Zainal!”, ancamnya padaku yg lagi menikmati rokok. Setengah dari rokoknya telah habis ketika kulihat Indah keluar dari pintu kamar dengan menggunakan kaos oblong besar dan celana pendek sebatas paha. Ini notanya kamar sudah aku bayar sampai malam ini, jadi besok kalau kamu keluar dari sini jangan kamu bayar lagi tapi kalau melanjutkan silakan bayar sendiri ya. “Ya ampun Zainal, kamu baru bangun!”, teriak Indah. nggak seperti biasanya”, tanya Indah. “Ke kafetaria yuk”, ajakku dengan tak menghiraukan gurauannya. Mungkin karena malu Indah segera melepaskan cubitannya. “Mbak sudah benar, kalau Mbak bangun dan membantuku, bisa-bisa tambah kacau”, kataku sambil memikirkan pekerjaan yg akan kuhadapi besok. Setengah dari rokoknya telah habis ketika kulihat Indah keluar dari pintu kamar dengan menggunakan kaos oblong besar dan celana pendek sebatas paha.




















