Sudah tak ter-hitung lagi berapa kali penis mereka mencumbu vaginaku, namun aku menikmati itu semua. Vidio XNXX “Oke, tapi yang enteng ajaaa…” jawabku sambil mengambil alih beberapa barang ringan. Kurasakan genggaman kuat Feri di dada kananku, sementara Adi menjilati pusarku. “Sakiiit…” erangku. Rupanya ia menyadari kalau aku memperhatikan tangan Roni yang mengalungi pinggang Stella. Kita jalan-jalan, yuk,” ajak Stella santai.“Boljug…” gumamku sambil bangun dan menemaninya jalan-jalan. “Eh, Stel. Stella malah dengan santai tiduran telungkup di kasur mereka, aku risih banget melihatnya, tapi diam aja. “Gue dulu ya, Lil… nih, lu karaoke,” ujar Rio sambil menyodokkan penisnya ke dalam mulutku. Yudi dan Adi bergegas masuk, sementara Rio malah santai-santai di ruang tamu. Semua dari kelas yang berbeda-beda. Stella diam aja, aku juga tambah risih. Sementara aku masih saja digerayangi oleh Agam yang tak peduli dengan keadaanku dan meminta untuk dioral, dan Rio yang menggosok-gosokkan penisnya di toketku dengan nikmat.Beberapa saat kemudian, Agam pun orgasme lagi.
