Sayang..!”
“Bareng, Kak..! Kian hari aku semakin akrab dengan Santi, bahkan diluar kantor dia memanggilku kakak, karena selisih usia kami juga tidak jauh berbeda dan memang aku berhasil mendapatkan perasaannya. Bokep stw Kadang Santi stress memikirkannya, tapi rasa sayangnya kepadaku membuat dia bertahan dalam kecuekan. Rok span yangdipakainya menunjukkan pahanya yang putih mulus. Rasa hangat di dalam kemaluan Santi. Santi yang tidak sabar langsung saja memegang senjataku dan mengarahkannya. Termasuk aku pun baru bisa mengajak Santi makan malam. Kini kami hanya menyisakan celana dalam saja. Istri atau Santi..?”Aku diam sejenak, memikirkan jawaban yang tepat. Kupandangi bola matanya yang indah, “Aku sayang Kamu, Santi.”
Santi memelukku tambah erat. Aku diamkan sejenak senjataku di dalam kemaluan Santi, menikmati denyutan-denyutan lembut di seluruh batangsenjataku.“Kak.., Santi puas sekali, mungkin ini yang namanya multi orgasme.” Santi mengerang lirih.
