Sementara Pak Marsan menikmati kopinya aku pun masuk ke kamar mandi untuk mandi. Kumisnya yang tebal terasa geli mengais-ngais hidungku. Bokep Family Sasarannya kali ini adalah daerah sensitif di belakang leherku. Tanpa parfum…gila aku jadi terobsesi dengan bau khas seperti ini. Napasku masih memburu saat Pak Marsan melepaskan bibirnya dari gundukan bukit di selangkanganku. Pak Marsan semakin keras dan liar menghunjamkan batang kemaluannya yang terjepit erat liang kemaluanku. anu, Bu.. Aku tak akan menjauhkan kepalaku dari selangkanganmu. Latar belakang keluargaku adalah dari keluarga Minang yang terpandang. Handuknya ada di dalam.”
Aku mengambil kain pel dan membersihkan cairan sisa-sisa persenggamaanku dengan Pak Marsan yang berceceran di lantai. Boleh minta ijin ke kamar kecil, Bu.”
“Silakan, Pak.. Matanya berkali-kali mencuri pandang ke arah pahaku. Sebagai orang baru, aku tentu saja harus bekerja keras untuk menunjukkan kemampuanku. Tanpa perasaan malu lagi kubuka mulutku dan kujilati batang kemaluan Pak Marsan yang mengkilat. Aku yakin telah mengalahkan pelacur yang manapun saat memberikan layanan kepada pelanggannya. Matanya berkali-kali mencuri pandang ke




















