Aku sudah tak pedulikan lagi sekelilingku. Bokep Brazzers Heran aku karena Jude masih mengenakan daster tipis tak bermotif alias polos. Tahulah aku kalau sebenarnya Jude itu sakit, pikirannya nggak waras khususnya jiwa sex-nya. Sebelum kejadian itu aku tidak pernah berpikiran macam-macam ataupun curiga kepada Jude. Matanya menyipit menahan gelegak birahinya.“Jude, jangan dong, jangan aku..”
Muka Jude merah padam, matanya seketika terbelalak marah. Di depanku nampak cermin lebar dan besar sehingga tubuh setiap orang yang bercermin kelihatan utuh.“Ini handuknya, buka saja pakaian you. delicious taste.” Gumamnya. Kejadian itu terulang lagi. Aku tak berani menutup muka karena takut Jude tersinggung. Aku harus berusaha menenangkan Jude. “Jude, kenapa kamu nggak pakai baju kayak gitu sih?”
Jude hanya tersenyum nakal sambil sekali-sekali memandang ke arah dadaku yang terpantul di cermin. Sampai pada puncaknya, aku digiring ke gudang sekolah dengan alasan dipanggil oleh salah seorang guru. Karena postur tubuh dan wajah yang bisa dinilai delapan, aku beberapa kali mengalami percobaan pemerkosaan.
