“Ooh.. Bokep Mom Stella sendiri tidak tahu apakah salon merupakan sebuah kedok atau seks adalah sebuah tambahan. Aku naik-turunkan jari telunjukku. Kuremas satu persatu payudaranya sambil mendesah menikmati kuluman pada kemaluanku.Kuremas agak kuat dan Stella pun berhenti mengulum sekian detik lamanya. Rasanya Jakarta hanya milik kami berdua, tiap malam setelah mandi sepulang dari kerja atau setelah makan malam, kami melakukan hubungan seks. Ugh, nikmat sekali rasanya. Sedangkan aku tetap sebagai animator yang bekerja di sebuah perusahaan di daerah Kedoya tapi aku harus meninggalkan kostku. Sekian detik kami bercumbu dan aku memejamkan mata. Seperti disambar petir mendengar kata-katanya, dan secara reflek aku menengok ke kiri melihat dia, tampaknya dia serius dengan apa yang barusan ia katakan. Beberapa kali Stella melakukan gerakan mengocok kemaluanku. Entah ada setan apa, secara reflek aku memegang tangan kanannya.
