Tetapi, itu tidak berlangsung lama. Dada, perut dan paha tidak luput dari tetesan cairan lilin panas. Bokep HD Aku benar-benar merasa sangat rendah saat itu. Punggungku kembali terasa sakit karena luka cambukan semalam belum sembuh. Mungkin sekitar pukul setengah dua belas. Penisku pun mengeras. Aku berteriak sekuat-kuatnya untuk menahan sakit. Sekian banyak tetes lilin mengalir deras di daerah pantatku. Mataku sudah berkunang-kunang. Tanpa basa-basi lagi, dia lalu menyuruhku untuk melepas seluruh bajuku. Aku hanya ingat aku dijemur lama sekali. Aku benar-benar merasa seperti di neraka. Malam itu aku disiksa dengan cara-cara yang teramat sadis dan keji. Inilah yang kuimpikan sejak dulu, disiksa dan direndahkan oleh wanita.Setelah puas dengan cambukan, dia melepas ikatan tanganku. Dia lalu mengikat kedua tangan dan kakiku dengan tali ke masing-masing sudut tempat tidur. Dia lalu mengikat kedua tangan dan kakiku dengan tali ke masing-masing sudut tempat tidur. Aku benar-benar diperlakukan seperti budak malam itu. Pada tetesan yang entah ke berapa puluh kalinya, Nyonya Hana kemudian mengarahkan lilinnya ke anusku.
