Lalu kami berdua duduk lemas dengan saling berpandangan. Cukup lama kami bercumbu, lalu ia berkata, “Shin…, boleh nggak Saya emm…, itumu…”. Vidio XNXX Badanku terasa lemas sekali, lalu Indra duduk di pinggir meja dan memandangi wajahku yang sudah basah bermandikan keringat. Tampak jelas di depanku bahwa “penis”-nya sudah tegang di balik celana dalamnya. Badanku terasa rileks sekali dan mengejang. Saya menurut saja dan pelan-pelan saya duduk di kemaluannya. Lalu kami berdua duduk lemas dengan saling berpandangan. Ia berkata padaku sambil tersenyum, “Kamu kelihatan capek banget ya Shin…”. “Crestt.., creest”, terasa ada yang robek dalam kemaluanku dan sedikit darah keluar. Meja kelas yang agak tua itu bergoyang-goyang karena ulah kita berdua. Tiba-tiba kurasakan sesuatu yang lain yang belum pernah kurasakan, cairan hangat kurasakan keluar dari dalam vaginaku. Tiba-tiba terdengar suara “Pritt…!”, tanda bahwa babak ke-2 akan dimulai, saya langsung mengajaknya balik ke lapangan.Dalam perjalanan ke lapangan, kami melewati kelas-kelas kosong.
