Mendengar omelanku, Wawan terdiam. Sekarang sudah jam 10, aku biasanya berangkat jam 11:30. Bokep Hot Aku sudah tak lagi punya niat untuk jual mahal, karena rasa nikmat yang sudah menjalar ke seluruh tubuhku benar benar menghancurkan akal sehatku. Aku juga kembali ke kamarku, mempersiapkan diri ke sekolah. Rupanya dosen yang mengajar mata kuliahnya pagi ini tidak datang. “Tapi bukan gini caranya Wan! Mereka bertiga akhirnya duduk mengatur nafas mereka yang masih memburu. Wawan terus memompa vaginaku sambil berjalan, rasanya nikmat sekali. Di mana lagi kita dapat menikmati nona amoy secantik non Eliza ini.. Waaan….aduuuh….emmpph”, Wawan memagutku dengan buas, hingga aku tak bisa lagi bebas melenguh. Aku sudah tak lagi punya niat untuk jual mahal, karena rasa nikmat yang sudah menjalar ke seluruh tubuhku benar benar menghancurkan akal sehatku. Tapi bukan itu yang harus kupikirkan, maka aku melihat ada apa dengan selangkanganku.










