“Chie..” desahku. Inilah kita.”
Aku tak mau menoleh. XNXX Bokep Hahahaha…”
Tapi Chie hanya terdiam, memeluk kedua lututnya. Di dalam saja!” Mama Chie memanggilku masuk. Jay, kembaranku. Meninggalkan Jay. Jay terlihat diam, matanya masih terpejam. Sebagai seorang kekasih dan seorang teman, tidak seharusnya ia meninggalkan Chie seperti ini, dan sekedar meneleponku untuk menyampaikan, “Ray, maaf aku tidak bisa ke rumah Chie. “Aku besok ujian, Chie.”
Kulihat jam dinding yang menunjukkan pukul 23.30 malam. “Iya.”
“Sungguh, Ray?” Chie mengangkat kepalanya, senyumnya mengembang di sela air mata yang mengaliri pipinya. “Hadiah ulang tahun yang indah…” tawaku. Aku bukanlah seorang bodoh yang tak bisa membedakan perawan dengan tante-tante. “Cukup segitu?”
Jay terdiam. “Maaf, Ray.”
“Hanya maaf?” Gertakku sambil mengguncang kerah bajunya. Ironis. Aku mengenalnya sejak pertama kali kuliah. filmbokepjepang.sex Ingat?” Senyumnya mengembang. Aku pun juga.




















