Kamu kok kuat bangettt… Ohhh ssshhhhh gak keluar keluar sshhhhhh dari tadiiii…” Racau Gisell.Aku pun membiarkan Gisell mempermainkan penisku di dalam vaginanya. Bokep Family Aku pun tanpa pikir panjang segera berhenti di belakang mobil tersebut, berniat untuk membantu. “Gisella, mas. Gisel mengulurkan tangannya ke dalam saku piyamanya. Ku baringkan dan ku selimuti, lalu aku ikut berbaring di sampingnya.Hari sudah terang karena matahari yang terjaga dari tidur lelapnya. Dengan perlahan ku tarik kondom agar tidak ada cairan kenikmatanku yang tumpah.“Kamu gila…” Bisik Gisell. Tanpa basa basi segera ku lumat bibir tipisnya yang sudah menggodaku dari awal bertemu. Ya memang ini rumahnya, namun aku semakin canggung harus bagaimana bila ia masuk ke kamarku tanpa diminta.Gisell pun duduk di pinggir kasurku sambil melihatku yang berjalan mendekat. “Kamu seperti habis menangis, kenapa sell?” Tanyaku.Gisell terdiam sambil memandangi kaca depan mobil.“Maaf kalau aku lancang, hanya bertanya…” Tambahku khawatir ia tersinggung dengan pertanyaanku barusan.“Enggak kok, Shan.




















