Tidak cukup lama, orang-orang sudah berkerumun ke arah anak itu. Gila. Bokep Crot Anak laki-laki yang berjualan itu malah tersenyum. “Kamu tidak perlu melakukan itu.”
“Aku tidak ingin kamu sakit.”
“Aku sudah pakai jas hujan.”
“Itu tidak cukup.”
Lalu, sebuah mobil di seberang jalan membukakan pintu. Sehabis menikmati dunia, anak-anak itu berpencar lagi, termasuk anak laki-laki yang kembali ke dekat tiang lampu merah. Hingga beberapa gerombolan anak datang menghampiri anak laki-laki itu. Seperti biasa, aku berdiri di tempat ini, di dekat tiang nama jalan yang bertuliskan Jalan Merdeka Raya. Dia terlihat girang sekali memperoleh uang seribuan. Aku tahu anak itu pasti bekerja di malam begini karena suatu keperluan yang mendesak, atau itu memang pekerjaannya demi membantu biaya sekolah. Akibatnya sebuah mobil berwarna putih yang hilang kendali menabrak anak laki-laki itu. Itu karena anak perempuan dalam mobil sedan itu terlihat ingin muntah, jadi dia membutuhkan kantong plastik hitam demi memuntahkan semua isi perutnya.
