Aku langsung menolak, karena waktu itu aku memang mau ke undangan pernikahan kawan dekatku. Kami berpakaian. Bokep Ojol Lalu aku berkata lunak sedikit memelas,
“Kelvin, aku serius, tolong jangan dilanjutkan.. Well… berbeda dengan yang namanya rakus, loh. Di sela-sela ciumannya, ternyata aku masih ingat akan gaun yang akan menutupi tubuhku di pesta besok, “Uhhh Kelvin… bajuku belum dibayar… hati-hati…” Kalimat ini malah mengingatkan dirinya bahwa aku masih berpakaian, diangkatnya bagian rok gaunku ke atas melewati kepalaku. Kelvin terlihat normal-normal saja, dia hanya tersenyum di saat kita bertatapan. Kelvin merangkul pinggangku, membawaku ke dalam pelukannya. “Kelvin! Besok hari yang bagus, aku enggak usah kerja. Tapi ternyata aku harus menunggu lama sekali di lobby. “Eks-ku belum pindah keluar dari sini… dia bisa mencak-mencak kalau mencium parfummu.”
“Hah!” aku serasa baru ditampar, mungkin balasan tamparanku tadi di kamar ganti. Kelvin kembali menjelajahi tubuhku yang barus saja tertutup, dia menciumi setiap lekuk-lekuk di tubuhku. Sini bajunya aku bayar dulu.”
Aku pun berdiri di depan counter siap melakukan transaksi pembayaran.
