Aku tak ingin kehilangan momen yang indah itu sedetikpun. Bokep Montok Segala biaya hidupnya, Mamaku yang nanggung. Sedang mengacung tegak ke atas mengkilap karena belepotan spermanya sendiri kayaknya. Kulihat Mama sedang berbaring telentang di atas meja makan kami. Willy tersenyum memandangku. Gila aja. Bisa berabe nih. Ngabisin duit Mama yang aku enggak tahu gimana caranya, selalu saja ada. Ia sudah menyadari kehadiranku rupanya. Dia tuh, kayak suami baru Mama aja jadinya. Dia tak menggenakan pakaian apapun menutupi tubuhnya. Yang pasti sepanjang jalan menuju kamarku, pikiranku dipenuhi dengan kontol si Willy yang luar biasa itu. Rasanya malam itu aku susah untuk tidur. Saat itu kami bertiga berbaring di tepi kolam renang kelelahan. Mataku yang sedang merem melek langsung menatapnya. Aku benar-benar terbius birahi melihat detik-detik Willy menumpahkan spermanya di mulut adikku itu. enggak usah ya. Susah-susah lho, cari kontol sepanjang punyaku ini di Indonesia. Aku ingin berenang pagi-pagi di kolam renang yang ada di halaman belakang rumahku.




















