Kulihat wajah cantiknya yang bersimbah peluh masih pingsan, tampak tak berdaya, nafsuku timbul lagi. Bokep Indo iya Mas, ampun! Pertama kuangkat ia dan kududukkan di pangkuanku sambil kunaik-turunkan pinggulnya. Ia lari ke ujung kamar, tetapi aku segera memburunya dan menarik BH-nya hingga kini payudaranya terlihat jelas. Masih belum juga akuejakulasi. Ai Ling lari ke pintu tetapi ia takbisa membukanya karena kuncinya ada di saku celanaku. Masih belum juga akuejakulasi. Rencana itu berjalan sukses, satpam yang menjaga pintu gerbang kampus tidak curiga begitu mobil kami lewat. 15 menit, aku belum juga ejakulasi, kubalik tubuhnya hingga menungging dan tanpabasa-basi kutembus anusnyalangsung sampai sedalam-dalamnya dengan batang kemaluanku yang 18 cm itu. Tanpa kesulitan aku berhasilmerobek celana dalamnya, ia kalah tenaga denganku yang berbadan besar ini. Tiba-tiba aku teringat, Ai Ling bisa sadar kapan saja dan meronta-ronta. Kali ini ia benar-benar tidak bisa berkutik. Kulihat kemaluannya sudah bengkak dan kembali mengeluarkan darah. Bak mandinya kuisi dengan air hangat sampai penuh dan Ai Ling kubaringkan di situ.
