Mbak Iin sudah turun. Bokep Family Bau tubuh wanita setengah baya yg yg meleleh oleh keringat. Ah.., selangkanganku disentuh lagi, diremas, lalu ia menjamah betisku, dan selesai.Ia berlalu ke ruangan sebelah setelah membereskan cream. Ia tersenyum melihatku.Maaf Mas, sapu tangan saya ketinggalan, katanya.Ia mencaricari. Keberuntungankah? Sambil menjawab telepon di kursi ia menunggingkan pantatnya.Ya sekarang Sayang..! Ah apa saja. Ah masa bodo. Lha wong Mbak Iin menutupi wajahnya begitu. Aq harus, harus, harus..! Hari itu memang masih pagi, baru pukul 11.00 siang, belum ada yg datang, baru aq saja. Sebantar lagi Mbak Ita yg punya salon ini datang, biasanya jam segini dia datang.Aq langsung beresberes dan pulang. Tapi masih terhalang kain celana. Ia hanya menampakkan diri separuh badan.Mbak Iin.., aq mau makan dulu. Mbak Iin.., udah ada pasien tuh, ujarnya dari ruang sebelah. Namun, tibatiba keberanianku hilang. Aq membayangkan dapat menjepitnya di sini. Tapi sebelum berlalu masih sempat melihatku sekilas. Aq langsung memasukkan ke saku baju tanpa mencermati nomornomornya. Sambil menjawab telepon di kursi
