Aku terengah-engah dibuatnya. Sudah kutampar mulut lancangnya itu. Bokep Mama Berbicara seperti itu tanpa merasa bersalah. Rupanya Kang Hendi mengerti keinginanku. Aku mendengus frustrasi oleh perasaanku sendiri. Tubuhku sepertinya menyambut hangat setiap kecupan hangat bibirnya. Bukankah perasaan ini yang kuimpikan setiap malam?Tanpa sadar dari bibirku meluncur desisan dan rintihan lembut. Aku adalah seorang wanita bersuami. Lagi-lagi Kang Hendi melenguh. Kecewa, marah, sedih dan entah apalagi yang ada dalam perasaanku saat ini. Kadang-kadang digeol-geolkan sehingga ujung kontolnya menyentuh seluruh relung-relung vaginaku. Membutuhkan apa yang sedang kuggengam dalam tanganku. Aku tak sanggup menahan tangisku atas perbuatan tak senonoh ini.Kulihat wajah Kang Hendi menyeringai senang melihatku tak meronta lagi. Perutku mengejang. Ia tidak langsung menancapkan kontolnya ke dalam memekku, tetapi digesek-gesekan dulu di sekitar bibir kemaluanku. Aku terhempas di atas ranjang dengan tubuh lunglai tak bertenaga.




















