Panggil Dewi aja ya? Nanti-nanti lah”
“Ohh, padahal penampilan mendukung lhoh” dia menjawab sambil tersenyum lagi. Vidio Porno Aku lihat sepatunya sepatu kulit, kayak-kayaknya bukan cewek biasa nih. Tapi aku kebingungan, dengan posisi celanaku yang sebatas lutut dan Dewi yang juga sama kami berdua keliatannya sama-sama bingung. Aku lihat matanya menatap monitor penuh hasrat. Tangannya ditumpangkan kepahaku, membuat konty ku meluap meronta-ronta (waktu itu aku masih betul-betul perjaka… bayangkeunn), diusap-usap pahaku. Dan tangan kiriki meremas toket dibalik baju dinasnya…, kenyal banget. Setengah jam berlalu, tiba-tiba aku kaget saat mbak tadi sudah disampingku. Mas pasti tau dehh… yukk”
“Ya mbak” aku pelan-pelan rebah bersama Dewi. “Ehh.., ohh.., bebas kok mbak, langsung aja” kataku jadi sedikit gagap gara-gara terpana plus kaget.. “Oh, silahkan mbak…, kosong kok. Tak berapa lama ia melepas mulutnya dari burungku…, uhhhhhh. Tak lama kemudian, cd ku dilorotkan sebatas lutut juga.“Mas, burungnya lumayan besar ya.. Bebas milih mana saja.” Jawabku ramah sambil melihat wajah imut tersebut.




















