jam berapa dia nelpon?”
“Tadi pas Mas Deni kuliah, pesennya gini, VCD-nya udah dateng sekarang di tempat si DJ”, kata Aryo. Bokep Indo Aryo memegang kedua pipiku, dan wajah kami sangat dekat saling berhadapan. “Mas Den, Aryo boleh ikutan nonton?” tanyanya sambil senyum-senyum. “Gini lho Aryo, ‘ntar malam Mama ke Palembang sama Papa kamu. “Iya nih, kok ada brondong nyasar”, timpal DJ. Sejak kejadian itu, Aryo semakin dekat dengan saya dan kamipun sering mengulangi perbuatan yang pernah kami lakukan itu.,,,,,,,,,,,,,,,, Lalu aku meneruskan menghisap kemaluannya, kumainkan lidahku. Siang itu udara panas sekali. Kok kelihatannya sedang ngobrol serius?”
“Ah, kamu ini!”, kata Tante Ida, “Selalu saja pengen tahu urusan orang.”
Aku hanya tersenyum sambil memandangi bocah kelas 2 SMU itu. Tidak berapa lama, perutku terasa sakit. “Gini lho Aryo, ‘ntar malam Mama ke Palembang sama Papa kamu. Kulepaskan sesaat kulumanku pada kemaluannya.“Aryo, Mas Deni mau keluar nih!” kataku. Aryo menjawil pinggangku, “Kenapa sih Mas Den?”
Aku hanya tersenyum, “Ah anak kecil mau tau urusan orang dewasa aja!”Tak lama




















